Menjemput Medali di Borobudur Marathon 2018

Berlarilah dalam perspective terbijaksana, "kemampuan tubuh". #philosophy
Bormar, 19 November 2018

Sepanjang siang itu sampai keesokan hari dapat update cerita banyak dari  WAG komunitas lari. Siang yang panas itu mungkin saja memberikan 'opini' yang berbeda bagi setiap peserta lari. Sah saja. Hanya beropini. Event ini meninggalkan kisah duka seorang runner. Sedih dan ikut terpukul dalam duka mendalam. Event lari ini memiliki COT berskala international. Maka tanpa menghubung-hubungkan berbagai hal, seingat saya hanya panas sekali Jogja saat itu. Hingga tersampai kabar meninggalnya salah seorang runner dan bukan runner dadakan. 

Selepas finish saya sengaja berdiri di pagar pembatas area finish, menyaksikan menitan-menitan akhir peserta HM. Terlihat 3 peserta melepaskan menyerahkan tubuhnya digaris finish, jatuh tumbang kram menyerang dan kemudian di evakuasi panitia. Kebayang luar biasanya upaya mereka di menit-menit terakhir menyeimbangkan ribuan urat dan otot tubuhnya tetap stabil bekerja. Dan pada akhirnya puncak iya lepaskan setelah BIB terekam di garis finish. 

Buat saya kali ini berat sangat, karena 'kemampuan tubuh' saat itu. Sangat berat karena menjelang event kondisi saya demam tinggi dan dehidrasi akut. Padahal track race sama persis sih... dengan tahun lalu, dimana letak menanjaknya saya hapal banget. Bahkan saya akui masih kalah dengan event2 'trail' yang pernah saya ikuti sebelumnya dahsyat memanaskan otot paha dan betis. 

'Tapi bukan itu permasalahannya, saya sedang tidak mampu'. 

Semarak sapa para marshal dari masyarakat setempat berkali-kali membuat saya terharu dan termehek-mehek sambil berucap terimakasih dengan tepukan dada kiriku karena sulit disuarakan Yel yel khas yang mereka buat membantu saya membangunkan kembali fokus. 

'Tapi bukan itu permasalahannya, saya ini sedang tidak mampu'. 

Sejak dari garis start saya sudah berlari kecil tanpa tension, tanpa emosi, tanpa target waktu, kontrol pernapasan, kontrol oksigen tidak terhambat sampai ke otak, hanya lari kecil stabil kecepatan dan waktunya.

Sebenarnya hal yang menakutkan adalah... demam saya baru mereda Sabtu dini hari. Saya benar-benar baru bisa bangkit dari tempat tidur di Sabtu pagi. Saya tidak memaksakan diri dan fisik saya, saya sudah bicarakan pada tubuh saya "haha". Jika demam saya tidak mereda , saya tetap berangkat ke Jogja untuk menikmati liburan di Hotel yang memang sudah saya booking jauh-jauh hari. Yah hitung-hitung sebagai ikhtiar dan kesungguhan ingin menuntaskan lari di event itu. 

Sempat sih menceritakan ke beberapa teman tentang kondisi saya. Reaksinya ada nafas mereka yang tertahan. Saya tau mereka tidak setuju kalo saya melanjutkan ikut race. Bahasa yang berusaha tidak mengecewakan bermunculan. 
"Kamu mau dilarikan BIB nya?" 
"Nanti aku carikan teman yang belum dapat base buat race ya". 
"Sama kok si A dan si B gag jadi ikut race karena bla bla..."
Ah...teganya mereka, saya ini mau menjemput medali, bukan mau sakit begini. 
Sedih banget mengumpulkan response nya. Tetapi kenyataannya memang saya ga mampu. Demam masih memberikan sakit kepala yang luar biasa. Sepanjang hari itu saya bermatematika pada waktu dan cairan-cairan dalam penjumlahan dan pengali nya. Sudah cukup belum ya terserap tubuh. 

Alhamdulillah...amazing. Sabtu dinihari demam saya mereda. Artinya saya bisa menikmati weekend di @hotelalana yang sudah saya booking. Masih belum yakin dengan fisik, tapi yang pasti racepack sudah jadi milik melalui bala bantuan teman group yang mengambilkan. Sambil merasakan perkembangan fisik disepanjang jalan menuju Jogja. Saya janji tidak akan memaksa fisik saya. Dan saya tidak akan melelahkan pikiran saya dengan mengikuti race lagi setelah ini. Sungguh merepotkan meredam keinginan karena medalinya, apalagi hotel yang sudah terbooking. Gag mau rugi banget lah. Haha.

Malam itu, Jogja, mulailah berkabar dengan komunitas. 
"Sudah dimana?" 
"Kamar berapa" 
"Jam berapa besok di Lobby". 
HP mulai ramai oleh WAG komunitas dan reuni kecil. Malam itu kita meeting singkat di Lobby, wah hawa-hawa nervous makin menjadi, tapi rasanya makin memanas nih tubuh, semakin semangat. Perut juga mulai terasa sering lapar, wah optimis menuju sehat nih sepertinya. Hihi. Meeting berakhir, kata-kata support masih belum berakhir sampai dini hari di WAG. Tapi saya tinggalkan karena harus beristirahat untuk mengatur suhu dan cairan. Karena lokasi cukup jauh, di Magelang setidaknya kami harus berangkat jam 3 pagi.

Keringat karena obat demam membangunkan saya lebih cepat, dan saya menggigil di jam 2 . Berharap segera reda jika mandi dengan air panas. Saya mulai bersiap diri sebelumnya saya sudah menyapa salah satu teman melalui WA. Tidak pernah di event sebelumnya saya selapar ini dan berani minum teh manis panas. Kali ini ga takut dengan sakit perut 'rutin pagi seperti biasanya. Haha..
Taklama saya menuju lobby, dan terlihat lobby hotel yang masih minim cahaya sudah diramaikan dengan berbagai komunitas lari. Dan...mayoritas seusia saya keatas loh. duh duh... Sudah bisa disimpulkan hotel saat itu penuh bookingan para pelari Bormar 2019. Yang terlihat dimata saat itu membuat saya terharu dan menarik kembali kata-kata yang sudah saya ucapkan sehari sebelumnya, bahwa ini adalah lari event terakhir saya. Saya harus tetap mempertahankan komitmen saya, terus berlari dan berlari...dengan kemampuan tubuh saya.

Event berakhir, medali ditangan. hemmm... kunang2 dan duduk termenung, menata nafas, lega event sudah dilalui danmasih sehat walafiat. Jangan tanya PB, selisih 30 menit dengan event di tahun lalu. Di setiap menit itu garis finish itu dilalui berpuluh-puluh runner. Kebayangkan penurunan drastis timing saya saat itu. Luar biasa. Tepukkan dada seraya berucap terimakasih dengan leher rasa tercekik menahan airmata terharu, pada marshal-marshal saat itu dengan berbagai variatif yel yel dan kostum yang ditampilkan, sampai garis finish. Berlari itu berat, ketika kemampuan tubuh sedang tidak mendukung. Tidak bisa saya lupa event kali ini. Karena saya merasa menjadi pemenang dalam 'mengendalikan pikiran' saya. Berlarilah dengan 'kemampuan fisik'.



Morning Start Line

Hello Runner Community

30 days with you

I see You

Our Club

Mulai bernyawa setelah berlari

Bonus LibuRun














Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raden Mas dan Raden Nganten

Beautiful That Afternoon

My Lady